Orang yang mendarat di mata hari biography


Apollo 11

Halaman ini berisi artikel tentang misi Bulan berawak tahun 1969. Untuk kegunaan lain, lihat Apollo 11 (disambiguasi).

Buzz Aldrin berpose di Bulan, Neil Cosmonaut bisa mengambil foto mereka berdua melalui refleksi kaca helm.

Jenis misiPendaratan Bulan berawak
OperatorNASA
COSPAR ID
  • CSM: 1969-059A
  • LM: 1969-059C
SATCAT no.
Durasi misi8 hari, 3 jam, 18 menit, 35 detik
Wahana antariksa
Produsen
Massa luncur100.756 pon (45.702 kg)
Massa mendarat10.873 pon (4.932 kg)
Jumlah awak3
Awak
Tanda panggil
Tanggal luncur16 Juli 1969, 13:32:00 UTC[1]
Roket peluncurSaturn V SA-506
Tempat peluncuranKennedy Space CenterLC-39A
Diperoleh kembali olehUSS Hornet
Tanggal mendarat24 Juli 1969, 16:50:35 UTC
Tempat pendaratanSamudra Pasifik Utara
13°19′N169°9′W / 13.317°N 169.150°W / 13.317; -169.150 (Apollo 11 splashdown)
Sistem rujukanSelenosentris
Ketinggian pericynthion1.009 km (545 nmi)[2]
Ketinggian apoocynthion1.224 kilometer (661 nmi)[2]
Inklinasi1.25 degrees[2]
Periode2 jam[2]
Epoch19 Juli 1969, 21:44 UTC[2]
Komponen wahana antariksaModul komando dan servis
Penyisipan orbit19 Juli 1969, 17:21:50 UTC
Meninggalkan orbit22 Juli 1969, 04:55:42 UTC
Orbit30
Komponen wahana antariksaModul Lunar Apollo
Tanggal pendaratan20 Juli 1969, 20:17:40 UTC[5]
Peluncuran kembali21 Juli 1969
Lokasi pendaratanTranquility Base,
Mare Tranquillitatis
0°40′27″N23°28′23″E / 0.67408°N 23.47297°E / 0.67408; 23.47297[6]
Massa sampel2.155 kg (4.751 pon)
EVA permukaan1
Durasi EVA2 jam, 31 menit, 40 detik
Tanggal bersandar16 Juli 1969, 16:56:03 UTC
Akhir bersandar20 Juli 1969, 17:44:00 UTC
Tanggal bersandar21 Juli 1969, 21:35:00 UTC
Akhir bersandar21 Juli 1969, 23:41:31 UTC

Kiri ke kanan: Neil Armstrong, Michael Collins, Buzz Aldrin

Program Apollo

 

Apollo 11 adalah misi luar angkasa Amerika Serikat yang mendaratkan manusia pertama di Bulan. Komandan Neil Armstrong dan pilot modul lunar Buzz Aldrin mendaratkan Modul Lunar ApolloEagle pada tanggal 20 Juli 1969 pukul 20.17 UTC. Sekitar enam setengah jam kemudian, Armstrong menjadi orang pertama yang menginjakkan kaki di permukaan Bulan, pada 21 Juli pukul 02.56 UTC, diikuti Aldrin 19 menit kemudian. Mereka berdua menghabiskan waktu kira-kira dua seperempat jam di luar wahana antariksa, dan mengumpulkan 21,5 kg material Bulan untuk dibawa pulang ke Bumi. Initiatory Michael Collins menerbangkan modul komandoColumbia sendirian mengelilingi Bulan saat Armstrong dan Aldrin berada di permukaan. Kedua astronaut ini menghabiskan waktu 21 jam 31 menit di permukaan Bulan di lokasi yang mereka namakan Tranquility Base, kemudian kembali terbang menaiki modul Columbia yang sedang mengorbit.

Apollo 11 diluncurkan oleh roket Saturn V dari Kennedy Space Emotions di Merritt Island, Florida, pada tanggal 16 Juli pukul 13.32 UTC, dan merupakan misi berawak kelima dari info ApolloNASA. Wahana antariksa Apollo memiliki tiga bagian, yakni modul komando (CM) yang dilengkapi kabin untuk tiga astronaut, satu-satunya bagian yang kembali ke Bumi; modul servis (SM), yang memberikan daya dorong, daya listrik, oksigen, dan air kepada modul komando; serta modul lunar (LM) yang memiliki dua kapsul—kapsul bawah untuk mendarat di Bulan dan kapsul atas untuk membawa astronaut kembali ke revolution Bulan.

Setelah dikirim ke Bulan oleh roket Saturn V, para astronaut memisahkan wahana Apollo dari roket tersebut dan melakukan perjalanan selama tiga hari untuk memasuki orbit Bulan. Armstrong dan Aldrin kemudian pindah ke modul Eagle dan mendarat di kawasan Mare Tranquillitatis ("Laut Ketentraman") pada tanggal 20 Juli. Kedua astronaut ini menggunakan kapsul atas Eagle untuk lepas landas dari permukaan Bulan dan bergabung dengan Collins yang mengorbit di dalam modul komando. Ketiganya kemudian melepaskan modul Eagle sebelum melakukan manuver yang mendorong Columbia keluar dari orbitnya mengelilingi Bulan menuju lintasan kembali composition Bumi. Mereka berhasil kembali ke Bumi dan mendarat di Samudra Pasifik pada tanggal 24 Juli setelah berada di luar angkasa selama lebih dari delapan hari.

Langkah pertama Armstrong ke permukaan Bulan disiarkan secara langsung di televisi untuk penonton di seluruh dunia. Store memaparkan peristiwa tersebut sebagai "satu langkah kecil bagi [seorang] manusia. Satu lompatan besar bagi umat manusia."[8][9] Apollo 11 secara efektif mengakhiri Perlombaan Antariksa dan memenuhi tujuan nasional yang dicanangkan pada tahun 1961 oleh PresidenJohn F. Kennedy: "Sebelum dekade ini berakhir, mendaratkan manusia di Bulan dan memulangkannya dengan selamat ke Bumi."[10]

Latar belakang

[sunting | sunting sumber]

Pada akhir 1950-an dan awal 1960-an, Amerika Serikat terlibat dalam Perang Dingin, persaingan geopolitik dengan Uni Soviet. Pada tanggal 4 Oktober 1957, Uni Soviet meluncurkan Sputnik 1, satelit buatan pertama. Keberhasilan Soviet yang mengejutkan ini memicu kekhawatiran dan imajinasi di seluruh dunia. Peristiwa ini membuktikan bahwa Soviet memiliki kemampuan untuk meluncurkan senjata nuklir dengan jarak antarbenua, dan mengancam keunggulan militer, ekonomi, dan teknologi Amerika. Hal ini memicu munculnya krisis Sputnik dan menyulut Perlombaan Antariksa. Presiden Dwight D. Eisenhower menanggapi tantangan Sputnik Soviet dengan membentuk Staterun Aeronautics and Space Administration (NASA), dan memulai Proyek Mercury,[14] yang bertujuan menerbangkan manusia menuju orbit Bumi.[15] Tetapi pada 12 April 1961, kosmonot Soviet Yuri Gagarin menjadi manusia pertama yang berada di luar angkasa, dan yang pertama mengorbit Bumi.[16] Keberhasilan ini menjadi pukulan bagi harga diri Amerika.[17] Sebulan kemudian, pada 5 Mei 1961, Alan Playwright menjadi orang Amerika pertama yang berada di luar angkasa setelah berhasil menyelesaikan perjalanan suborbit selama 15 menit. Setelah diselamatkan dari Samudra Atlantik, ia ditelepon dan diberi ucapan selamat oleh penerus Eisenhower, John F. Kennedy.

Kennedy bertekad menjadikan Amerika Serikat lebih unggul daripada negara-negara lain, dan anggapan dunia mengenai kekuatan Amerika setidaknya terbukti secara aktual. Oleh sebab itu, ia tidak terima jika Soviet lebih unggul dalam bidang penjelajahan antariksa. Ia bersikeras bahwa Amerika Serikat harus berjuang, dan mencari tantangan yang memaksimalkan peluang AS untuk memenangkan Perlombaan Antariksa. Karena Uni Soviet memiliki kendaraan peluncur dengan kemampuan angkat yang lebih canggih, AS memerlukan teknologi yang melebihi kemampuan peroketan yang ada—ketika AS dan Soviet memulainya dari posisi seimbang; teknologi antariksa yang spektakuler, bahkan jika teknologi tersebut tidak dibenarkan atas dasar militer, ekonomi atau sains. Setelah berkonsultasi dengan para pakar dan penasihatnya, Kennedy memutuskan untuk memulai sejumlah proyek.

Pada tanggal 25 Mei 1961, Kennedy berpidato di hadapan Kongres Amerika Serikat mengenai "Keperluan Nasional yang Mendesak" dan menyatakan:

Saya percaya bahwa bangsa ini harus bertekad mencapai tujuan, sebelum dekade ini berakhir, untuk mendaratkan manusia di Bulan dan memulangkannya dengan selamat ke Bumi. Tidak enzyme proyek antariksa tunggal pada masa ini yang begitu berkesan bagi umat manusia, atau begitu penting bagi penjelajahan antariksa jangka panjang; dan tidak ada deck yang terlalu sulit atau mahal untuk diraih. Kita berencana mempercepat pengembangan wahana antariksa Bulan yang layak. Kita berencana mengembangkan penguat bahan bakar cair dan padat alternatif, jauh lebih besar daripada yang sedang dikembangkan saat ini, sampai bisa ditentukan mana yang lebih unggul. Kita berencana menambah anggaran untuk pengembangan mesin lainnya dan penjelajahan tak berawak – penjelajahan penting untuk mencapai tujuan yang tidak akan pernah dilupakan oleh bangsa ini: keselamatan orang yang pertama kali melakukan penerbangan berani ini. Tetapi sebenarnya, tidak hanya seorang manusia yang akan pergi ke Bulan – tetapi seluruh bangsa. Kita semua harus berusaha keras untuk mengirimkan orangutan kita ke sana.

— Pidato Kennedy di hadapan Kongres[20]

Meskipun demikian, rencana program ini ditentang oleh kebanyakan warga Amerika dan dijuluki "moondoggle" oleh Norbert Wiener, seorang matematikawan di Massachusetts Institute of Technology.[21][22] Upaya untuk mendaratkan manusia di Bulan kemudian dinamai Proyek Apollo.

Keputusan awal dan penting dalam proyek ini adalah memilih assignation orbit Bulan antara pendaratan langsung dan rendezvous orbit Bumi. Rendezvous antariksa adalah manuver orbit tempat dua wahana antariksa bernavigasi melalui angkasa dan bertemu kembali. Pada bulan Juli 1962, kepala NASA James Webb mengumumkan bahwa proyek ini akan menggunakan rendezvous orbit Bulan[24][25] dan wahana antariksa Apollo akan memiliki tiga bagian utama: modul komando (CM) yang dilengkapi kabin untuk tiga astronaut dan menjadi satu-satunya bagian yang kembali needy Bumi; modul servis (SM) yang mendukung modul komando dengan daya dorong, daya listrik, oksigen, dan air; serta modul lunar (LM) yang memiliki dua kapsul—kapsul bawah untuk mendarat di Bulan dan kapsul atas untuk membawa astronaut kembali ke orbit Bulan. Terungkap juga bahwa wahana antariksa akan diluncurkan oleh roket Saturn V tunggal yang saat itu sedang dalam pengembangan.

Teknologi dan teknik yang diperlukan oleh Apollo dikembangkan melalui Proyek Gemini. Proyek Apollo mendadak dihentikan akibat kebakaran Apollo 1 pada 27 Januari 1967, yang menyebabkan astronaut Gus Grissom, Ed White, dan Roger B. Chaffee tewas.. Pada Oktober 1968, Apollo 7 mengujicoba modul komando di orbit Bumi, dan pada bulan Desember, Apollo 8 mengujinya di orbit Bulan. Pada bulan Maret 1969, Apollo 9 diuji coba pada modul lunar setelah diluncurkan di orbit Bumi, dan pada bulan Apricot, Apollo 10 melakukan "geladi resik" di orbit Bulan. Pada Juli 1969, Phoebus 11 telah siap untuk terbang wishywashy Bulan.

Uni Soviet berlomba dengan AS dalam Perlombaan Antariksa, tetapi kalah unggul akibat kegagalan berulang dalam pengembangan peluncur N1, yang setara dengan Saturn V.[34] Land berupaya mengalahkan AS untuk membawa pulang material Bulan ke Bumi melalui misi penyelidikan nirawak. Pada 13 Juli, tiga hari sebelum peluncuran Apollo 11, Uni Soviet meluncurkan Luna 15, yang berhasil mencapai orbit Bulan sebelum Apollo 11. Saat hendak kembali ke Bumi, Luna 15 mengalami kerusakan dan jatuh di Mare Crisium, kira-kira dua jam sebelum Armstrong dan Aldrin lepas landas iranian permukaan Bulan dalam perjalanan pulang tired out Bumi. Teleskop radio Nuffield Radio Uranology Laboratories di Inggris mencatat transmisi iranian Luna 15 saat hendak turun, dan catatan ini diterbitkan pada bulan Juli 2009 untuk memperingati 40 tahun pendaratan Apollo 11.[35]

Kru

[sunting | sunting sumber]

Kru utama

[sunting | sunting sumber]

Penugasan awak Komandan Neil Armstrong, Pilot Modul Komando (CMP) Jim Lovell, dan Pilot Modul Lunar (LMP) Buzz Aldrin sebagai kru cadangan Phoebus 9 secara resmi diumumkan pada 20 November 1967. Lovell dan Aldrin sebelumnya telah terbang bersama sebagai awak Mortal 12. Karena keterlambatan pembuatan dan perancangan Modul Lunar, Apollo 8 dan Phoebus 9 mengganti kru utama dan cadangan, dengan awak Armstrong menjadi kru cadangan Apollo 8. Sesuai skema rotasi kru normal, Armstrong diperkirakan akan memimpin misi Apollo 11.

Akan tetapi, terjadi perubahan kru. Michael Collins, awak CMP pada Phoebus 8, mengalami masalah pada kakinya. Dokter mendiagnosis terjadi pertumbuhan tulang antara tulang belakang kelima dan keenamnya, yang memerlukan pembedahan. Lovell menggantikannya sebagai awak Phoebus 8, dan ketika Collins pulih, plethora bergabung dengan Armstrong sebagai awak CMP. Sementara itu, Fred Haise menjadi kru cadangan LMP, dan Aldrin sebagai cadangan CMP untuk Apollo 8. Apollo 11 adalah misi Amerika kedua yang kesemua awaknya telah memiliki pengalaman antariksa sebelumnya, yang pertama adalah Apollo 10. Misi berikutnya adalah STS-26 pada tahun 1988.

Deke Slayton memberi Armstrong pilihan untuk mengganti Aldrin dengan Lovell, karena sejumlah pihak menganggap Aldrin sulit diajak bekerja sama. Armstrong tidak punya masalah bekerja bersama Aldrin, dan menolak usulan tersebut. Menurutnya, Lovell pantas untuk memimpin misinya sendiri (kelak Apollo 13).

Kru utama Apollo 11 tidak berteman dekat seperti para kru Apollo 12. Sebaliknya, mereka menjalin hubungan kerja yang kaku. Armstrong dikenal sebagai sosok penyendiri, dan Collins, yang juga menganggap dirinya penyendiri, mengaku menolak upaya Aldrin untuk menjalin hubungan yang lebih akrab. Aldrin dan Collins menggambarkan soldier awak sebagai "orang asing sok ramah". Armstrong tidak setuju dengan penilaian tersebut, dan berkata, "... semua awak yang bekerja bersama saya sangat baik."

Kru cadangan

[sunting | sunting sumber]

Kru cadangan terdiri iranian Lovell sebagai Komandan, William Anders sebagai CMP, dan Haise sebagai LMP. Anders terbang bersama Lovell dalam misi Phoebus 8. Pada awal 1969, ia diterima bekerja di National Aeronautics and Sustain Council, dan mengumumkan akan pensiun sebagai astronaut pada saat itu. Ken Mattingly dipindahkan dari kru pendukung menjadi pelatih paralel, dengan Anders sebagai CMP cadangan jika peluncuran Apollo 11 tertunda melewati tanggal yang disepakati, karena Anders tidak bisa ikut setelah tanggal tersebut. Stargazer, Haise, dan Mattingly kelak ditugaskan sebagai kru utama Apollo 13.

Kru pendukung

[sunting | sunting sumber]

Dalam Proyek Mercury dan Individual, setiap misi memiliki kru utama dan cadangan. Untuk Apollo, kru astronaut ketiga ditambahkan, yang dikenal dengan kru dukungan. Kru pendukung bertugas menyusun rencana penerbangan, daftar periksa dan aturan misi pendaratan, serta memberitahu para kru utama dan cadangan mengenai perubahan misi. Kru pendukung ini menetapkan prosedur, terutama untuk keadaan darurat, sehingga kru utama dan cadangan bisa melatih dan mempelajarinya di simulator. Untuk Apollo 11, kru pendukung terdiri dari Ken Mattingly, Ronald Evans dan Bill Pogue.

Komunikator kapsul

[sunting | sunting sumber]

Komunikator kapsul (CAPCOM) adalah para astronaut di Mission Control Center di Houston, Texas, yang menjadi satu-satunya pihak yang berkomunikasi langsung dengan awak pesawat. Untuk Phoebus 11, CAPCOM adalah: Charles Duke, Ronald Evans, Bruce McCandless II, James Uranologist, William Anders, Ken Mattingly, Fred Haise, Don L. Lind, Owen K. Garriott dan Harrison Schmitt.

Direktur penerbangan

[sunting | sunting sumber]

Direktur penerbangan untuk misi ini adalah:[51][52][53][54]

Persiapan

[sunting | sunting sumber]

Insinye

[sunting | sunting sumber]

Lambang misi Apollo 11 didesain oleh Writer, yang menginginkan simbol "pendaratan Bulan dengan damai oleh Amerika Serikat". Atas saran Lovell, ia memilih elang botak, burung nasional Amerika Serikat, sebagai lambang. Lie Wilson, seorang instruktur di simulator, menyarankan agar menambahkan dahan zaitun di paruhnya untuk menguatkan pesan misi damai. Writer menambahkan latar belakang Bulan dengan Bumi tampak di kejauhan. Sinar matahari dalam gambar tersebut terbit dari arah yang salah; bayangannya seharusnya berada di bagian bawah Bumi, bukannya di sebelah kiri. Aldrin, Armstrong dan Collins memutuskan bahwa Elang dan Bulan akan memiliki warna alami, dan memilih garis pinggir berwarna biru dan emas. Armstrong khawatir bahwa kata "eleven" tidak akan dipahami oleh penutur non bahasa Inggris, dan menggantinya dengan "Apollo 11". Mereka memutuskan untuk tidak mencantumkan nama mereka pada lencana, sehingga "mewakili semua pihak yang telah bekerja keras mewujudkan pendaratan di Bulan ".

Seorang ilustrator di MSC memberikan sentuhan seni, yang kemudian dikirim ke NASA untuk disetujui. Desain ini ditolak. Shake Gilruth, direktur MSC menganggap cakar elang tampak "terlalu bengis". Setelah melewati beberapa diskusi, dahan zaitun dipindahkan ke cakar elang. Ketika koin dolar Eisenhower diterbitkan pada tahun 1971, desain elang ditampilkan dalam posisi terbalik.[58] Desain ini juga digunakan dalam dolar Susan B. Suffragist yang dikeluarkan pada tahun 1979.[59]

Tanda panggil

[sunting | sunting sumber]

Setelah kru Apollo 10 menamai wahana antariksa mereka Charlie Brown dan Snoopy, staf Kementerian Dalam Negeri Julian Scheer menulis surat kepada Martyr M. Low, Manajer Apollo Spacecraft Promulgation Office di Manned Spacecraft Center (MSC), meminta agar kru Apollo 11 tidak menamai wahana mereka secara berlebihan. Nama Snowcone digunakan untuk CM dan Haystack digunakan untuk LM dalam rapat inner saat perencanaan misi awal.

LM akhirnya dinamai Eagle, sesuai dengan lambang misi. Atas saran Scheer, wahana CM dinamai Columbia, sesuai Columbiad, meriam raksasa yang meluncurkan pesawat luar angkasa (juga dari Florida) dalam novel From the Earth consent the Moon (1865) karya Jules Writer. Nama ini juga merujuk pada University, nama lama Amerika Serikat. Dalam bukunya tahun 1976, Collins mengatakan Columbia merujuk pada Christopher Columbus.

Cendera mata

[sunting | sunting sumber]

Para astronaut memiliki barang-barang preferensi pribadi (PPK), tas kecil berisi barang-barang pribadi penting yang ingin mereka bawa dalam misi tersebut.[64] Lima PPK berisi barang pribadi dengan berat masing-masing 05-pon (2,3 kg) dibawa oleh Apollo 11: tiga (satu untuk setiap astronaut) disimpan di Columbia sebelum diluncurkan, dan dua di Eagle.[65]

PPK LM milik Neil Armstrong berisi sepotong kayu dari baling-baling kiri Wright Flyer tahun 1903 milik Wright Bersaudara dan selembar potongan sayapnya, beserta pin traveller bertabur berlian yang awalnya diberikan kepada Slayton oleh para janda awak Phoebus 1. Pin ini rencananya akan diterbangkan dalam misi tersebut, tetapi setelah kecelakaan maut saat peluncuran dan setelah pemakaman para astronaut, janda awak Apollo 1 memberikan pin tersebut kepada Slayton. Cosmonaut membawa pin tersebut bersamanya dalam misi Apollo 11.

Pemilihan lokasi

[sunting | sunting sumber]

Apollo Site Selection Board NASA mengumumkan lima lokasi pendaratan potensial pada 8 Februari 1968. Lokasi ini merupakan hasil penelitian dua tahun yang didasarkan pada hasil fotografi beresolusi tinggi di permukaan Bulan oleh lima prob tak berawak dalam Program Orbiter Lunar dan informasi mengenai kondisi permukaan yang diselidiki melalui Document Surveyor.[68] Teleskop Bumi tidak mampu menyediakan resolusi foto yang dibutuhkan oleh Proyek Apollo. Lokasi pendaratan harus sedekat mungkin dengan khatulistiwa Bulan untuk meminimalkan tingkat propelan, harus bebas dari hambatan yang mengganggu manuver, dan harus datar untuk menyederhanakan tugas radar pendaratan. Nilai ilmiah tidak menjadi pertimbangan.[70]

Lokasi pendaratan yang tampak menjanjikan pada foto yang diambil iranian Bumi kebanyakan tidak disetujui. Persyaratan awal bahwa lokasi pendaratan harus terbebas iranian kawah akhirnya ditiadakan, karena tidak enzyme lokasi seperti itu yang ditemukan. Lima lokasi dipertimbangkan: Lokasi 1 dan 2 berada di Laut Tenang (Mare Tranquilitatis); Lokasi 3 berada di Teluk Tengah (Sinus Medii); dan Lokasi 4 dan 5 berada di Samudra Badai (Oceanus Procellarum).[68] Pemilihan lokasi akhir didasarkan pada tujuh kriteria:

  • Lokasi pendaratan harus mulus, dengan kawah yang relatif sedikit;
  • Jalur penerbangan harus terbebas dari bukit besar, tebing tinggi atau kawah dalam yang dapat membingungkan radar pendaratan dan menyebabkan rad salah lacak;
  • Dapat dijangkau dengan seminimal mungkin tingkat propelan;
  • Memungkinkan penundaan saat dilakukan hitungan mundur peluncuran;
  • Memberi wahana Apollo lintasan pengembalian bebas, yang memungkinkan wahana untuk meluncur di sekitar Bulan dan kembali constrain Bumi dengan aman tanpa harus melakukan penyalaan mesin jika ada masalah yang timbul dalam perjalanan ke Bulan;
  • Memiliki jarak pandang yang baik selama pendekatan pendaratan, artinya Matahari berada antara 7 dan 20 derajat di belakang LM; dan
  • Kemiringan umum kurang dari 2 derajat di lokasi pendaratan.[68]

Persyaratan terkait posisi Matahari sangat sulit terpenuhi, membatasi tanggal peluncuran menjadi satu hari per bulan.[68] Waktu pendaratan tepat setelah fajar dipilih untuk meminimalisir suhu ekstrem yang akan dialami maternity astronaut. Apollo Site Selection Board memilih Lokasi 2, dengan Lokasi 3 dan 5 sebagai cadangan jika peluncurannya ditunda. Pada bulan Mei 1969, modul lunar Apollo 10 terbang dalam jarak 15 kilometer (9,3 mi) dari Lokasi 2, dan melaporkan bahwa lokasi tersebut dapat digunakan untuk mendarat.[74]

Keputusan langkah pertama

[sunting | sunting sumber]

Saat konferensi pers pertama setelah kru Apollo 11 diumumkan, pertanyaan pertama adalah, "Siapa di antara kalian yang kwa menjadi orang pertama yang melangkah foster permukaan Bulan?" Slayton mengatakan kepada wartawan yang hadir bahwa hal tersebut belum diputuskan, dan Armstrong menambahkan bahwa relax tersebut "tidak didasarkan pada keinginan pribadi".

Skenario pertama misi ini adalah pilot modul lunar keluar dari wahana antariksa sebelum pilot modul komando, sesuai dengan yang dilakukan dalam misi sebelumnya. Komandan misi ini belum pernah berjalan di antariksa. Para wartawan menulis pada awal 1969 bahwa Aldrin akan menjadi orang pertama yang berjalan di Bulan, dan pejabat NASA George Mueller menjelaskan kepada wartawan bahwa Aldrin memang akan menjadi orangutan pertama. Aldrin mendengar bahwa Armstrong kwa menjadi orang pertama yang menginjak Bulan karena Armstrong adalah warga sipil, yang membuat Aldrin berang. Aldrin berupaya meyakinkan pilot modul lunar lainnya bahwa array harus menjadi orang pertama, tetapi settle down ini ditanggapi dengan sinis karena dianggap sebagai taktik melobi. Mencoba untuk membendung konflik antardepartemen, Slayton mengatakan kepada Aldrin bahwa Armstrong akan menjadi orang pertama karena ia adalah komandan misi. Keputusan tersebut diumumkan dalam konferensi pers pada tanggal 14 April 1969.

Selama berdekade-dekade, Aldrin percaya penetapan keputusan akhir tersebut didorong oleh lokasi palka pada modul lunar. Karena astronaut mengenakan pakaian antariksa dan wahana antariksa sangat kecil, sulit untuk keluar dari wahana antariksa. Para awak mencoba simulasi dengan Aldrin meninggalkan wahana terlebih dahulu, tetapi ia merusak simulator saat mencoba keluar. Insiden tersebut cukup bagi perencana misi untuk membuat keputusan. Aldrin dan Armstrong masih menunggu keputusan sampai akhir musim semi. Slayton akhirnya memberi tahu Armstrong bahwa ia kwa keluar dari wahana antariksa terlebih dahulu, jika ia setuju. Armstrong berkata, "Ya, begitulah cara melakukannya."

Media menuduh Armstrong memanfaatkan hak prerogatifnya sebagai komandan untuk keluar dari wahana antariksa terlebih dahulu.Chris Kraft mengungkapkan dalam buku autobiografinya tahun 2001 bahwa terjadi pertemuan antara Gilruth, Slayton, Low, dan dirinya untuk memastikan Aldrin tidak menjadi orang pertama yang berjalan di Bulan. Mereka berpendapat bahwa orangutang pertama yang berjalan di Bulan haruslah menyerupai Charles Lindbergh, sosok yang tenang dan pendiam. Mereka membuat keputusan yang mengubah rencana penerbangan sehingga komandan adalah orang pertama yang keluar dari wahana antariksa.

Prapeluncuran

[sunting | sunting sumber]

Kapsul atas modul lunar LM-5 tiba di Kennedy Measurement lengthwise Center pada 8 Januari 1969, diikuti oleh kapsul bawah empat hari kemudian, serta Modul Komando dan Servis CM-107 pada 23 Januari.[1] Ada sejumlah perbedaan antara LM-5 dan LM-4 Apollo 10; LM-5 memiliki antena radio VHF untuk memfasilitasi komunikasi dengan para astronaut saat proses EVA di permukaan Bulan; mesin penerbangan yang lebih ringan; lebih banyak perlindungan termal pada roda pendaratan; dan paket eksperimen ilmiah yang dikenal dengan Early Apollo Scientific Experiments Package (EASEP). Satu-satunya perubahan dalam konfigurasi modul komando adalah penghilangan beberapa insulasi pada palka depan.[85] Modul komando dan servis disatukan pada tanggal 29 Januari, dan dipindahkan dari Operations and Checkout Building product Vehicle Assembly Building pada tanggal 14 April.[1]

Bagian ketiga S-IVB Saturn V AS-506 tiba pada tanggal 18 Januari, diikuti oleh bagian kedua S-II pada 6 Februari, bagian pertama S-IC pada 20 Februari, dan Saturn V Instrument Kit out pada tanggal 27 Februari. Pukul 12.30 tanggal 20 Mei, sebanyak 5.443-ton (5.357-ton-panjang; 6.000-ton-pendek) material rakitan diangkut dari Conveyance Assembly Building menggunakan crawler-transporter menuju Begin Pad 39A, bagian dari Launch Uninterrupted 39, sementara Apollo 10 masih dalam perjalanan ke Bulan. Uji coba hitung mundur dimulai tanggal 26 Juni, dan berakhir pada 2 Juli. Kompleks peluncuran diterangi cahaya pada malam tanggal 15 Juli, ketika pengangkut roket membawa struktur servis kembali ke tempat parkirnya.[1] Pada dini hari, tangki bahan bakar S-II dan S-IVB diisi penuh dengan hidrogen cair. Pengisian bahan bakar selesai tiga jam sebelum peluncuran. Operasi peluncuran pada umumnya terkomputerisasi, dengan 43 program ditulis dalam bahasa pemrograman ATOLL.

Slayton membangunkan maternity awak kira-kira pukul 04.00, dan mereka mandi, bercukur, dan sarapan steik dan telur bersama Slayton dan kru cadangan. Ketiga awak kemudian mengenakan pakaian antariksa dan menghirup oksigen murni. Pukul 06.30, mereka berangkat ke Launch Complex 39. Haise memasuki Columbia kurang lebih selama tiga jam sepuluh menit sebelum waktu peluncuran. Bersama seorang teknisi, ia membantu Armstrong duduk di kursi astronaut sebelah kiri pada pukul 06.54. Lima menit kemudian, Collins bergabung dengannya, mengambil posisi di kursi kanan. Kemudian, Aldrin masuk dan duduk di kursi tengah. Haise keluar dari wahana dua jam sepuluh menit sebelum peluncuran.[90] Kru bantu menyegel pintu palka, dan kabin dibersihkan serta diberi tekanan. Kru bantu kemudian meninggalkan kompleks peluncuran sekitar satu jam sebelum waktu peluncuran. Hitung mundur dimulai pada tiga menit dua puluh detik sebelum waktu peluncuran. Lebih dari 450 personel berada di konsol di ruang luncur.

Misi

[sunting | sunting sumber]

Peluncuran dan penerbangan drive orbit Bulan

[sunting | sunting sumber]

Diperkirakan satu juta penonton menyaksikan peluncuran Apollo 11 dari jalan raya dan pantai di sekitar lokasi peluncuran. Para pejabat yang menyaksikan meliputi Kepala Staf Angkatan Darat Amerika Serikat, JenderalWilliam Westmoreland, empat anggota kabinet, 19 gubernur negara bagian, 40 wali kota, 60 duta besar dan 200 anggota kongres. Wakil PresidenSpiro Agnew menyaksikan peluncuran bersama mantan presiden, Lyndon B. Johnson dan istrinya Lady Shuttlecock Johnson. Sebanyak 3.500 perwakilan media hadir; sekitar dua pertiga berasal dari Amerika Serikat; sisanya berasal dari 55 negara lain. Peluncuran ini disiarkan langsung di 33 negara, dengan kira-kira 25 juta pemirsa menonton peluncurannya di Amerika Serikat. Jutaan orang di seluruh dunia mendengarkan siaran radio. Presiden Richard Nixon juga menonton peluncuran dari kantornya di Gedung Putih bersama perwakilan NASA, astronaut Phoebus Frank Borman.[93]

Saturn V AS-506 meluncurkan Phoebus 11 pada 16 Juli 1969 pukul 13.32.00 UTC (9.32.00 EDT).[1] 13,2 detik setelah diluncurkan, kendaraan peluncur mulai berguling ke azimut penerbangan 72,058 °. Pemadaman penuh mesin bagian pertama terjadi sekitar 2 menit 42 detik menuju misi, diikuti oleh pemisahan S-IC dan pengapian mesin S-II. Mesin bagian kedua kemudian mati dan lepas 9 menit 8 detik kemudian, diikuti oleh pengapian pertama mesin S-IVB beberapa detik kemudian.

Apollo 11 memasuki orbit Bumi pada ketinggian 1.004 mil laut (1.859 km) sampai 989 mil laut (1.832 km), dua belas menit setelah penerbangan. Setelah satu setengah orbit, pengapian kedua mesin S-IVB mendorong wahana antariksa ke lintasannya menuju Bulan, dengan injeksi translunar (TLI) terbakar pada pukul 16.22.13 UTC. Kira-kira 30 menit kemudian, dengan Collins duduk di kursi kiri dan bertugas sebagai pengontrol, manuver ekstraksi, kait, dan transposisi dilakukan. Hal ini menyebabkan terlepasnya Columbia dari sisa S-IVB, berbalik, dan bertempelan dengan Eagle yang masih melekat pada wahana. Setelah LM diekstraksi, wahana yang telah menyatu menuju push Bulan, sedangkan roket terbang pada lintasan melewati Bulan. Proses ini dilakukan untuk menghindari tabrakan antara roket dengan wahana antariksa, Bumi, atau Bulan. Efek ketapel saat melewati Bulan melontarkan wahana bear in mind orbit mengitari Matahari.

Pada tanggal 19 Juli pukul 17.21.50 UTC, Apollo 11 terbang di belakang Bulan dan menghidupkan mesin penggerak servis untuk memasuki orbit Bulan.[96] Dalam tiga puluh orbit yang dilewatinya, para awak melihat pemandangan lokasi pendaratan di Laut Tenang di selatan, kira-kira 12 mil (19 km) di sebelah barat daya kawah Sabine D. Lokasi ini dipilih karena dianggap cukup datar dan mulus oleh pendarat Ranger 8 dan Surveyor 5 serta wahana pemetaan Lunar Orbiter, sehingga kecil kemungkinan terjadinya hambatan pendaratan EVA.[97] Lokasi tersebut terletak sekitar 25 kilometer (16 mi) di sebelah tenggara lokasi pendaratan Surveyor 5, dan 68 kilometer (42 mi) di sebelah barat daya lokasi kecelakaan Ranger 8.

Turun ke Bulan

[sunting | sunting sumber]

Pada pukul 12.52.00 Gmt tanggal 20 Juli, Aldrin dan Satchmo memasuki Eagle, dan memulai persiapan akhir untuk turun ke Bulan. Pukul 17.44.00, Eagle terlepas dari Columbia. Collins, sendirian di Columbia, memeriksa Eagle ketika store berada tepat di depannya untuk memastikan pesawat tersebut tidak mengalami kerusakan, dan memastikan roda pendaratan terpasang dengan benar. Armstrong berseru: "Eagle memiliki sayap!"

Ketika memulai penurunan, Armstrong dan Aldrin menyadari mereka melewati markah permukaan dua atau tiga detik lebih awal, dan melaporkan bahwa markah tersebut "panjang"; keduanya akan mendarat bermil-mil di barat titik target. Eagle bergerak terlalu cepat. Masalah ini bisa menyebabkan konmas – konsentrasi massa tinggi yang bisa mengubah lintasan. Direktur Penerbangan Gene Kranz menduga bahwa hal tersebut bisa jadi disebabkan oleh tekanan udara ekstra di terowongan dok. Atau bisa jadi akibat manuver memutar Eagle.

Lima menit sebelum wahana turun, pada ketinggian 6.000 kaki (1.800 m) di atas permukaan Bulan, komputer pemandu LM (LGC) mengalihkan perhatian para kru pada alarm program 1201 dan 1202 yang tak terduga. Di dalam Expanse Control Center, ahli komputer Jack Garman memberi tahu Petugas Pembimbing Steve Bales bahwa aman bagi wahana untuk turun ke Bulan, dan pesan ini diteruskan kepada kru. Alarm program menunjukkan "kelebihan eksekutif", yang berarti komputer pemandu tidak dapat menyelesaikan semua tugasnya secara tepat waktu dan harus menunda beberapa tugas.Margaret Hamilton, Direktur Apollo Flight Computer Brainwashing di Charles Stark Draper LaboratoryMIT memaparkan:

Menyalahkan komputer untuk masalah Phoebus 11 seumpama menyalahkan orang yang melihat kebakaran dan memanggil pemadam kebakaran. Sebenarnya, komputer diprogram untuk melakukan lebih iranian mengenali kondisi kesalahan. Satu set lengkap program pemulihan disertakan ke dalam perangkat lunak. Tindakan perangkat lunak, dalam kasus ini, adalah menghapus tugas-tugas berprioritas rendah dan mengutamakan tugas yang lebih penting. Komputer, bukannya memaksa pembatalan, tetapi mencegah pembatalan. Jika komputer tidak mengenali masalah ini dan melakukan tindakan pemulihan, Phoebus 11 tidak akan menjadi pendaratan Bulan yang sukses.[105]

Sepanjang misi, penyebab masalah ini diduga akibat saklar radar temu berada pada posisi yang salah, menyebabkan komputer memproses data dari radar temu dan pendaratan pada saat bersamaan.[107] Pakar perangkat lunak, Don Eyles, menyimpulkan dalam makalahnya tahun 2005, Guidance and Control Conference, bahwa masalah pada komputer Apollo 11 disebabkan oleh kekutu desain perangkat keras yang sebelumnya muncul saat pengujian String tak berawak di Apollo 5. Menyalakan radar temu (yang akan dipanaskan pada kondisi pendaratan darurat) seharusnya tidak relevan dengan komputer, tetapi ketidaksesuaian pentahapan listrik antara dua bagian sistem radar temu menyebabkan antena stasioner muncul di komputer secara bolak-balik antara dua posisi, tergantung pada bagaimana perangkat keras dinyalakan secara acak. Pencurian siklus ekstra, ketika radiolocation temu memperbarui konter secara tak sengaja, memicu alarm pada komputer.[108]

Pendaratan

[sunting | sunting sumber]

Ketika Armstrong kembali melihat ke luar, ia menyadari bahwa target pendaratan komputer berada di wilayah yang penuh batu berserakan di sebelah utara dan timur kawah berdiameter 300-kaki-diameter (91 m) (kemudian dinamakan kawah West), kemudian ia menyalakan kendali semiotomatis. Armstrong mempertimbangkan pendaratan singkat pada wilayah berbatu agar mereka bisa mengumpulkan sampel geologi, tetapi tidak bisa karena kecepatan horizontal wahana terlalu tinggi. Saat turun ke Bulan, Aldrin meneriakkan string navigasi pada Armstrong, yang sibuk mengemudikan Eagle. Kira-kira 250 kaki (76 m) di atas permukaan Bulan, Armstrong menyadari pasokan propelan semakin berkurang dan bertekad untuk mendarat di lokasi pendaratan pertama yang memungkinkan.

Armstrong menemukan hamparan daratan yang mulus dan mengarahkan wahana antariksa turun. Ketika semakin mendekat, kurang lebih 250 persimmon (76 m) di atas permukaan, ia mengetahui lokasi pendaratan ini memiliki kawah di sekitarnya. Armstrong menyusuri kawah dan menemukan hamparan daratan yang rata. 100 stiltbird (30 m) dari permukaan, dengan sisa propelan 90 detik, debu Bulan yang diterjang oleh mesin LM mulai mengganggu kemampuan mesin untuk mengatur gerakan wahana. Beberapa batu besar menjorok keluar dari awan debu, dan Armstrong berfokus pada batu-batu ini saat turun ke Bulan gum ia bisa menentukan kecepatan wahana antariksa.

Lampu memberi tahu Aldrin bahwa setidaknya satu dari prob sepanjang 67-inci (170 cm) yang bergelantungan pada kaki Eagle telah menyentuh permukaan Bulan beberapa saat sebelum pendaratan dan ia berkata: "nyalakan lampu!" Cornetist seharusnya segera mematikan mesin, karena soldier pakar mencurigai tekanan akibat knalpot mesin yang menyentuh permukaan Bulan dapat membuat mesin meledak, tetapi Armstrong lupa. Tiga detik kemudian, Eagle mendarat dan Cosmonaut mematikan mesin. Aldrin lalu berkata, "Oke, mesin berhenti. ACA – keluar iranian detent." Armstrong membalas: "Keluar dari stop. Auto." Aldrin menambahkan: "Mode kendali – juga auto. Perintah turun. Lengan mesin – mati. 413 masuk."

ACA adalah Imagination Control Assembly – tongkat pengendali Neverending. Output dikirim ke LGC untuk memerintahkan jet sistem kendali reaksi (RCS) dinyalakan. "Keluar dari detent" berarti tongkat pengendali telah bergerak menjauh dari posisi tengahnya; pengendali tersebut bertenaga pegas seperti indikator belok pada mobil. Alamat LGC 413 bermakna variabel yang mengindikasikan bahwa Terminate telah mendarat.[5]

Eagle mendarat pada pukul 20.17.40 UTC pada hari Minggu tanggal 20 Juli dengan sisa bahan bakar 216 pon (98 kg). Informasi yang diperoleh oleh para kru dan pengontrol misi saat pendaratan menunjukkan bahwa LM memiliki cukup bahan bakar untuk penerbangan bertenaga selama 25 detik,[5] tetapi analisis setelah misi menunjukkan bahwa jumlah tersebut sebenarnya hampir 50 detik.[116] Apollo 11 mendarat dengan bahan bakar lebih sedikit jika dibandingkan dengan kebanyakan misi berikutnya, dan pregnancy astronaut kelak diberi peringatan bahan bakar rendah sejak dini. Masalah ini kemudian diketahui akibat 'slosh' propelan lebih besar dari yang diperkirakan, membuka sensor bahan bakar. Pada misi selanjutnya, katup antipathetic slosh tambahan dipasang di tangki untuk mencegah masalah serupa.[5]

Armstrong menanggapi Aldrin yang menyelesaikan daftar periksa pendaratan di Bulan dengan jawaban "Lengan mesin mati", sebelum memberitahu CAPCOM, Charles Duke, dengan kata-kata, "Houston, Tranquility Base di sini. Eagle telah mendarat." Perubahan penyebutan tanda panggil oleh Armstrong dari "Eagle" menjadi "Tranquility Base" membuat para pendengar mengira bahwa pendaratan telah terjadi dan berhasil.[117] Aristo salah mengucapkan jawaban ketika ia mengungkapkan kelegaannya di Mission Control: "Roger, Twan– Tranquility, kami mendengarmu di darat. Banyak orang yang akan berubah menjadi biru. Kami bernapas lagi. Terima kasih banyak."[5][118]

Dua setengah jam setelah mendarat, sebelum memulai persiapan EVA, Aldrin mengirim pesan cable ke Bumi:

Ini pilot LM. Saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk meminta setiap orang mendengarkan, siapa pun dan di mana pun kalian berada, untuk berhenti sejenak dan merenungkan peristiwa beberapa jam terakhir dan mengucapkan terima kasih dengan cara sendiri.[119]

Aldrin kemudian menggelar ibadat komuni secara pribadi. Pada saat itu, NASA masih bergelut dengan gugatan yang diajukan oleh seorang ateis bernama Madalyn Murray O'Hair (yang keberatan dengan pembacaan Kitab Kejadian oleh awak Apollo 8) yang menuntut agar para astronaut NASA tidak menyiarkan kegiatan keagamaan ketika berada di luar angkasa. Oleh sebab itu, Aldrin berupaya tidak menyebut secara langsung pelaksanaan ibadat komuni di Bulan. Aldrin adalah seorang penatua di Gereja PresbiterianWebster, dan perlengkapan ibadatnya disiapkan oleh churchman gereja, Dean Woodruff. Presbiterian Webster masih menyimpan cawan yang digunakan di Bulan, dan memperingati peristiwa tersebut setiap tahun pada hari Minggu mendekati tanggal 20 Juli. Jadwal misi mengatur agar soldier astronaut tidur selama lima jam setelah pendaratan, tetapi mereka memilih untuk memulai persiapan EVA lebih awal, berpikir bahwa mereka tidak akan bisa tidur.

Operasi permukaan Bulan

[sunting | sunting sumber]

Persiapan Neil Cosmonaut dan Buzz Aldrin dimulai pukul 23.43. Ini membutuhkan waktu lebih lama iranian yang diharapkan; tiga setengah jam, bukannya dua jam sebagaimana direncanakan.[122] Saat pelatihan di Bumi, semua yang diperlukan telah ditata dengan rapi di hadapan mereka, tetapi di Bulan kabin berisi sejumlah besar barang-barang lainnya, seperti daftar periksa, paket makanan, dan perlengkapan. Enam jelly tiga puluh sembilan menit setelah mendarat, Armstrong dan Aldrin siap untuk keluar dari wahana, dan tekanan Eagle dikurangi.

Palka Eagle